Rabu, 02 September 2015

CARA MENCEGAH DAN PENANGANAN HIPOTERMIA SAAT PENDAKIAN

Pendakian belakangan ini di Indonesia sedang booming dikalangan para remaja putra dan putri . Berbondong-bondong orang berlomba lomba mendaki gunung - gunung yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara . Salah satu pemicu kegiatan ini menjadi begitu diminati mungkin setelah adanya film '5cm' dan tak lama ini kembali muncul film 'Romeo Rinjani' . Sebenarnya sah-sah saja ini semua toh mendaki juga merupakan salah satu bentuk olahraga secara tidak langsung, namun ini semua menjadi petaka ketika para pendaki ini mengabaikan keselamatan mereka dengan tidak membawa safety yang memadai waktu proses pendakian . Pada kiriman kali ini saya akan membahas apa itu 'HIPOTERMIA' , bagaimana cara mencegahnya dan bagaimana cara penanganannya.

HIPOTERMIA sendiri adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. atau
Hipotermia juga dapat didefinisikan penurununan suhu bagian dalam tubuh dibawah 35 derajat celcius yang merupakan batasan normal suhu dalam tubuh manusia

Hipotermia sebenarnya bisa diatasi bahkan bisa dicegah bila kita mengikuti prosedur keselamatan yang benar. Banyak kasus hipotermia di gunung berakibat fatal yaitu meninggal dunia karena kurang pahamnya pendaki akan cara mengatasinya. Bahkan para pendaki pemula sering sekali meremehkan gunung yang akan didakinya dengan tidak membawa peralatan yang memadai seperti pakaian hangat dan sleeping bag.


Banyak diantara kita mungkin tidak mengerti apa penyebab Hipotermia , dan bagaimana itu bisa menyerang kita. Hipotermia terjadi biasanya karena kita terlalu lama memakai baju yang basah dan terkena angin serta pada saat itu tubuh kita dalam keadaan lapar. Maka dari itu disetiap pendakian usahakan untuk membawa pakaian ganti dan tentu saja pakaian yang hangat. Usahakan juga untuk tidak memakai celana berbahan jeans waktu pendakian karena akan sulit kering bila terkena air Hipotermia sering menyerang pendaki ketika mereka sedang istirahat karena waktu istirahat angin menerpa tubuh kita secara terus menerus maka dari itu ketika beristrahat usahakan untuk tetap bergerak dan berbaur bersama yang lain jangan sampai berdiam diri terlalu lama. Ketika akan tidur jangan lupa untuk memakai semua perlengkapan penghangat tubuh seperti jaket, kaos kaki, sarung tangan dan juga sebuah sleeping bag. Selain itu Hipotermia akan mudah menyerang ketika kita melakukan pendakian di waktu hujan, maka dari itu selalu bawah raincoat atau jas hujan waktu mendaki, itu bisa berguna bila sewaktu waktu hujan turun, karena bagaimanapun kita tidak akan sanggup memprediksi alam.

Hipotermia sendiri digolongkan menjadi 3 yakni Hipotermia ringan sedang dan parah.

  • Hipotermia Ringan

Gejala Hipotermia sedang sendiri awalnya tubuh orang tersebut menggigil hebat, bicaranya mulai ngelantur atau tidak jelas, warna kulit mulai memucat (abu-abu) ,tekanan darah dan jantungnya mulai melemah biasanya ini juga dibarengi dengan kontraksi otot (kram) karena tubuh pada waktu itu berusaha untuk menghasilkan panas .
  • Hipotermia Sedang
Sedangkan gejala hipotermia sedang hampir mirip dengan hipotermia ringan, namun pada fase ini detakan jantung akan semakin melemah dan pernafasan mereka juga melemah sekitar 3-4 kali dalam semenit dalam fase ini dan biasanya para pendaki juga mulai tidak sadarkan diri hendaknya kita segera merawatnya
  • Hipotermia Parah (akut)
Pada fase Hipotermia akut biasanya para penderita akan mulai berhalusinasi dan bahkan mereka tidak lagi merasa kedinginan bahkan mereka akan melepaskan pakaian mereka satu persatu, pada fase ini banyak diantara kita menganggap mereka ksurupan tetapi sebenarnya bukan tapi itu merupakan fase kritis para penderita Hipotermia .

Beberapa Tips penanganan pada penderita Hipotermia
  1. Usahakan untuk mengganti pakaian yang digunakan penderita dengan pakaian yang kering dan hangat
  2. Berikan minuman hangat dan manis seperti Teh hangat, coklat hangat tapi bukan alkohol ini bertujuan agar suhu tubuh penderita dapat lekas naik / normal
  3. Bila mungkin instrusikan penderita untuk melakukan gerakan ringan seperti menggerakan jari tangan dan kaki tapi ingat jangan sampai penderita berkeringat kembali
  4. Usahakan jangan sampai penderita tidak sadarkan diri bila perlu berikan tamparan tamparan kecil sebagai stimulan agar dia tetap sadar tetapi tidak menyakiti dia lho ya.
  5. Segera masukan penderita dalam sleeping bag bila perlu berikan air hangat dalam botol untuk dikempitkan pada ketiak dan selangkangaan korban
  6. Bila korban tetap menggigil lepaskan pakaian penderita dan beberapa teman bantu memeluknya didalam sleeping bag bila perlu orang yang memeluknya juga bertelanjang karena pertemuan dua kulit dapat menghasilkan panas alami.
  7. Jangan lupa juga untuk membuatkan api unggun disekitar penderita agar radiasi panasnya bisa membantunya pulih.
Akhir kata dalam artikel ini marilah kita sama sama untuk kembali mengingatkan agar lebih memperhatikan keselamatan dalam sebuah pendakian dan jangan pernah mau mati di gunung karena Keluarga selalu menanti kita dirumah :)

Salam Lestari
PELANA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar